Selasa, 14 Oktober 2014

Stroberi Sekipan

Selasa pagi minggu kedua di bulan Oktober tersaji manis. Saya bangun di kawasan bumi perkemahan Sekipan, Tawangmangu di pagi yang terlalu pagi, sementara dua teman saya masih meringkuk dalam sleeping bag masing-masing. Begitu saya membuka pintu, dinginnya udara pegunungan bersambut angin yang bertiup tidak sepoi-sepoi makin membuat kulit saya begidik kedinginan walaupun saya masih berbalut baju lurik hangat. Saya kembali masuk ke dalam dan membuat segelas kopi panas lalu menyeruputnya sambil menikmati pemandangan, bak di film-film.

Pagi itu adalah hasil dari sebuah rencana yang saya buat satu minggu sebelumnya, memetik stroberi di kebun milik seorang teman yang punya penginapan yang saya inapi ini. Tidur semalam hanya demi memetik stroberi di pagi harinya. Dia akhirnya mengantar kami ke kebun stroberi milik orang tuanya yang tidak jauh dari penginapan. 

Kebun stroberinya merupakan salah satu di antara beberapa kebun yang terhampar di antara villa-villa yang kian menjamur di sekitar. Sebenarnya tidak hanya stoberi yang menjadi andalan, karena, ya kali orang beragrowisata memetik daun mint dan icip-icip semriwingnya di tempat. Tapi monggo saja kalau berminat lho. Masih ada juga wortel, ubi, daun bawang, dan lain-lain.


Mint. Just in case you've never seen before
Titik-titik merah terlihat memberi warna di antara rimbunnya lajur-lajur hijau. Saya pun langsung berjingkat menuju sawah yang ditunjuk. Dan inilah waktunya panen stroberi. Iya, manenin stroberinya orang sambil makanin di tempat :p

Ah, saya berasa orang kota yang gembira dan penuh gairah yang tidak pernah lihat sawah. *ditabok pupuk kandang*. Padahal lebih ndeso dari Sekipan. 






Terima kasih kepada Bang Ipul yang telah mewujudkan keinginan saya memetik buah yang selalu membuat saya gemas setiap kali melihatnya. Here are the sweet and sour strawberries :3
fresh from the nature
photo credit: Yusuf
siap dibungkus